Hosting Unlimited Indonesia
BTCClicks.com Banner

fenomena hailstone

Hujan es (hail) adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es dengan garis tengah antara 5 – 50 mm atau kadang - kadang lebih. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. ES yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator. Fenomena hujan es (hail) biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau pada saat hujan di musim hujan yang hujannya masih banyak terjadi pada siang atau malam hari, karena memang fenomenanya selalu terjadi setelah pukul 13.00–17.00, namun demikian tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada malam hari. Hujan es hanya akan terbentuk bila partikel es atau butir air hujan yang membeku tumbuh atau berkembang dengan menyerap butir-butir awan terlalu dingin pada awan cumulonimbus (Cb) yang puncaknya melewati freezing level ketinggian dimana suhu udaranya 0oC atau sekitar 16.000 kaki di wilayah Indonesia). Awan Cb mengandung partikel es dan butir air besar. Untuk terjadinya Cb kondisi udara (cuaca) harus mendukung dengan labilnya lapisan udara sehingga mudah terjadi proses konveksi ditambah harus ada suplai uap air yang cukup sehingga massa udara yang terangkat oleh proses konveksi mengandung uap air yang banyak dan akan mempermudah terbentuknya awan cumulus yang berkembang menjadi awan Cb. Pertumbuhan awan Cb bila disertai updraft yang kuat maka hail dapat terbentuk. Hail biasanya juga terjadi di sepanjang daerah pegunungan sebab gunung mempunyai kekuatan upward angin horizontal (yang dikenal juga sebagai orographic lifting, dengan demikian meningkatkan updrafts dengan badai dan membuat kemungkinan besar sering terjadi hail. Salah satu  daerah yang sering terjadi hail yang besar adalah disepanjang pegunungan India Utara, yang mana dilaporkan sebagai salah satu hail paling besar berhubungan dengan kematian cukup besar pada tahun 1888. Sepanjang Eropa juga sering mengalami hail. Di Amerika Utara, hail juga biasanya terjadi di  Colorado, Nebraska, dan Wyoming, yang  di ketahui sebagai "Hail Alley." Hail di daerah ini biasanya terjadi antara bulan Maret dan Oktober selama sore dan malam, dengan sebagain besar terjadi di bulan Mei sampai September. Hujan es (hail) juga sering terjadi di Indonesia meskipun Indonesia terletak di daerah tropis yang suhu udaranya (di permukaan) selalu hangat dengan kelembaban udara yang relatif tinggi meskipun pada musim kemarau. Hujan es (hail) di daerah tropis, akan terjadi bila batu es yang turun bersifat kering dan memiliki ukuran yang cukup besar saat keluar dari dasar awan. Hal ini mengingat bahwa suhu udara permukaan cukup tinggi dan batu es masih bisa mempertahankan bentuknya dengan ukuran sekitar 3 mm dalam diameter saat sampai permukaan tanah, sementara dalam perjalannya (jatuh bebas) dari dasar awan sampai tanah batu es harus menyusut ukurannya akibat kontak dengan suhu udara yang cukup tinggi Hail bisa menyebabkan kerusakan serius, seperti misalnya untuk penerbangan, atap kaca, peternakan, dan banyak lainnya. Hail merupakan salah satu bencana badai yang cukup penting dalam dunia penerbangan. Ketika batu es berukuran 0.5 inci (13 mm), pesawat terbang bisa mengalami kerusakan yang sangat serius. Dengan adanya fenomena hujan es (hail) yang bisa terjadi di wilayah ekuator, meskipun jarang terjadi, paling tidak, kita yang berada di zona ini harus tetap waspada dan hati – hati, jika terjadi fenomena tersebut. Namun demikian masyarakat tidak perlu risau karena pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) di setiap daerah akan tetap terus memantau dan menginformasikan fenomena–fenomena cuaca khususnya cuaca ekstrim selama 24 jam dalam satu hari

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »